Salah Diagnosa, Celaka Akibatnya

Oleh: Hermas E Prabowo

Diagnosa yang akurat itu penting. Dalam perbaikan transmisi matic, kesalahan diagnosa berdampak pada kegagalan perbaikan, yang akhirnya transmisi matic malah bisa rusak lebih parah, atau jadinya buang-buang duit.

Kalau Anda kaya raya, buang-buang duit nggak masalah. Simpanannya banyak. Kalau duit Anda pas-pasan, tentu Anda akan mendapat masalah serius nantinya.

Beda dengan DTC

Pemilik mobil sering salah mengerti makna diagnosa dalam perbaikan transmisi matic.

Banyak yang beranggapan, diagnosa itu sama dengan scanning komputer.

Ketika bengkel mencolok soket OBD 1 atau OBD 2 dengan scanner, artinya sudah selesai dilakukan diagnosa. Pemahaman ini salah!

Lalu, diagnosa itu apa? Diagnosa adalah proses penentuan masalah atau kerusakan pada sistem transmisi matic, yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan pertimbangan aspek prognosis, untuk penanganan atau perbaikan yang tepat.

Adapun prognosis adalah prediksi terhadap kerusakan transmisi matic yang sedang dialami. Masuk kategori ringan, sedang atau berat; dan akan berdampak pada kerusakan lebih parah atau bahkan kerontokan gearbox matic atau tidak.

Dalam hal ini, tahapan diagnosa lebih lengkap dibanding scanning. Scanning untuk mengetahui DTC (diagnostic trouble code), hanyalah bagian dari proses atau tahapan diagnosa.

Orang sering salah memahami, bahwa hanya dengan melakukan scanning ECU atau TCM, proses diagnosa selesai dilakukan. Masalah pasti ketemu.

Orang 100 persen percaya dan mengandalkan alat scanning. Padahal alat punya keterbatasan dalam menganalisa dan mendiagnosa.

Tidak heran bila kemudian banyak kasus terjadi transmisi matic gagal diperbaiki, padahal sudah ganti komponen ini dan itu, dan sudah habis uang banyak.

Butuh Ilmu

Untuk bisa mendiagnosa dengan baik, butuh ilmu. Setidaknya pertama, punya pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang keseluruhan sistem kerja dari transmisi matic.

Mulai dari kerja sistem mekanik, hidrolis, komponen kelistrikan dan manajemen kontrol dari komputer.

Bagaimana strategi flow of power, manajemen hidrolis dan kelistrikannya di setiap bagian, dan bagaimana strategi kendali komputer bekerja pada masing-masing mobil dan transmisi matic. Karena tidak semua sama.

Kedua, punya skill dan keterampilan yang baik untuk perbaikan on vehicle maupun overhaul gearbox matic, dan sub assembly.

Ketiga, harus punya pengetahuan teknik otomotif yang baik, tidak semata transmisi otomatis.

Keempat, punya segudang pengalaman dalam perbaikan transmisi matic, yang bisa dilihat dalam portofolionya. No portofolio, no photo, no IG: hoax!

Lebih Teliti

Banyak orang, baru bangun dari tidur, tiba-tiba mengaku bisa memperbaiki transmisi matic.

Padahal sebelumnya kita nggak pernah tahu dia belajar berapa lama, apa saja literaturnya, belajar dengan siapa, kapan, dan berapa banyak transmisi matic yang terbukti secara sah dan meyakinkan berhasil diperbaiki.

Modalnya informasi dari media sosial, yang tidak jarang sulit dipertanggungjawabkan, dan terkadang coba-coba atau malah menjerumuskan.

Celakanya, pemilik mobil mempercayakan mobilnya karena alasan sudah kenal, teman dekat, tetangga, dan mengabaikan tahapan-tahapan diagnosa.

Ketika perbaikan gagal dilakukan, duit sudah keluar uang banyak, masalah tidak tuntas atau kerusakan makin parah, akhirnya ribut, baru menyesal.*

—————————————————–

Worner Matic
Bengkel Spesialis Transmisi Otomatis & Mobil Matic AT, CVT, Dual Clutch; mobil CBU & CKD (AS, Eropa dan Asia). Diagnosa Akurat dan Terjangkau. Pasti, Bergaransi & Terpercaya.

Lokasi Bengkel: Bintaro, Cinere (Depok), Bekasi dan Semarang.
Telp/WA 08121015018

Ada Yang Pasti, untuk Apa Spekulasi